SMA Negeri 1 Sebatik Tengah, Peserta Didik Menjemput Takdir di Tapal Batas Negara

SMA Negeri 1 Sebatik Tengah, Peserta Didik Menjemput Takdir di Tapal Batas Negara

SEBATIK TENGAH, SIMP4TIK - SMA Negeri 1 Sebatik Tengah adalah satu dari dua SMA Negeri yang berada di Pulau Sebatik. SMA ini semula terletak dalam wilayah Kecamatan Sebatik Barat, namun beralih ke Sebatik Tengah setelah Sebatik Barat dimekarkan dengan terbentuknya Kecamatan Sebatik Tengah.  

Menurut Kepala Sekolah Rusia SPd, SMA Sebatik Tengah saat ini pihaknya tengah mendidik lebih dari 300 siswa dan didukung sejumlah tenaga pegajar baik yang berstatus Pegawai Negeri sipil maupun yang berstatus sebagai guru tidak tetap atau guru non Pegawai Negeri Sipil. 

Sekolah ini terletak di wilayah Desa Sungai Limau dalam kawasan perkebunan sawit masyarakat. Sekolah ini dapat dicapai dengan mewati jalan lingkar pulau Sebatik. Dari arah Sungai Nyamuk, ita bisa belok kiri pada jalan P Ramli, disiotu  ada tugu merah putih berlambang garuda bertuliskan Propinsi Kalimantan Utara Nunukan Sebatik Tengah. 

Setelah itu kita  menyusuri jalan yang sudah beraspal dilanjutkan dengan jalan beton menurun hingga sampai ke lokasi sekolah. Jalanan ini berada di tengah kawasan perkebunan rakyat yang ditumbuhi sawit, pisang dan tumbuhan perkebunan lainnya, termasuk pohon durian, yang buahnya terkenal dari Pulau Sebatik.  

Rusia mengisahkan sebelum menempati gedung sekolah ini, proses pembelajaran dilakukan di salah satu gedung sekolah yang ada. "Meskipun gedungnya sudah ada, namun tidak bisa langsung digunakan karena akses jalan pada saat itu belum memungkinkan untuk dilalui secara lancar," katanya. 

Rusia menjelaskan, meskipun letak dan fasilitas masih terbatas, pihaknya tetap memberikan pemahaman kepada peserta didik untuk terus membenahi diri, meningkatkan kualitas dan kompetensi agar selalu berpikir luas. 

"Meskipun terletak dim perbatasan dengan segala keterbatasan tetapi tetap harus berpikir luas tidak terbatas sebagai motivasi pembelajaran supaya kelak peserta didik bisa bersaing dalam dunia global," harapnya. 

Membangun rasa cinta tanah air di wilayah perbatasan menjadi salah satu perhatian pihak sekolah. Selain menerapkan kurikulum merdeka belajar yang didalamnya mencakup peningkatan ketahanan nasional dan cinta tanah air, pihak sekolah juga melakukan gerakan cinta rupiah. 

"Di Sebatik ini kita tidak bisa menghindari beredarnya uang dari negara tetangga, karena kita berbatasan secara langsung, namun dalam setiap transaksi yang dilakukan peserta didik sedini mungkin diajarkan harus menggunakan amata uang rupiah," katanya. 

Dibidang olah raga, siswa SMA Negeri 1 Sebatik Tengah memiliki prestasi bukan hanya di tingkat Kabupaten Nunukan tetapi juga bisa tembus ke tingkat Nasional. Cabang olah raga itu adalah pencak Silat, atlit dari sekolah ini mewakili Propinsi Kalimantan Utara pada event olah raga pelajar nasional dan berhasil memperolah juara. 

"Salah satu alumninya bernama Lusia sukses sebagai atlit pencak silat bahkan berhasil pula lolos menjadi Bintara Polisi yang saat ini sudag bertugas di lingkungan Polda Kaltara," tambahnya.

Ditengah keterbatasan sarana dan prasarana pihak Sekolah yang dipimpin Rusia SPD tetap optimis untuk mengantarkan siswa siswanya menempuh pendidikan guna meraih masa depannya.  Hal ini dilakukan agar alumni sekolah ini dapat menjemput takdirnya di batas negara dengan kehidupan lebih baik di masa depan. (*)

Sumber FB : berita.nunukankab.go.id

Sebatik Terkait

DOB Kota Sebatik