Warga rela antre berjam-jam untuk bisa diangkut menumpang perahu dari Pelabuhan Penyeberangan Sungai Jepun, Kecamatan Nunukan Selatan menuju ke Dermaga Mantikas, Desa Binalawan, Kecamatan Sebatik Barat.
Sebagian besar warga Nunukan yang berkunjung ke Pantai Batu Lamampu, membawa sendiri kendaraan untuk menghemat biasa. Dengan membawa sendiri sepeda motor, mereka hanya menghabiskan biaya sekitar Rp60.000. Sementara jika menumpang angkutan umum, sedikitnya setiap penumpang bisa dikenakan tarif hingga Rp100.000 pulang pergi.
"Kalau naik motor bisa boncengan berdua. Lebih murah daripada naik angkutan umum," ujar Wati, salah seorang warga Nunukan.
Dari Dermaga Mantikas, warga harus menempuh perjalanan sekitar satu jam untuk tiba di Pantai Batu Lamampu. Pantai ini menjadi pilihan warga mengingat pantainya yang begitu panjang dengan pasir putihnya. "Pantainya bagus. Berhadapan dengan Malaysia," ujar Anto, warga lainnya.
Pantai Batu Lamampu memiliki keunikan tersendiri. Deretan batu yang menjorok ke arah laut, akan kelihatan jelas saat air surut. Di sana juga terdapat gundukan batu besar yang di atasnya tumbuh beberapa pohon beringin. Di pohon tersebut sejumlah warga mengikatkan tali sembari menyampaikan harapannya seperti ingin naik haji.
Pantai Batu Lamampu sudah ramai dikunjungi warga Pulau Nunukan dan Pulau Sebatik sejak hari kedua Idul Fitri, Selasa (29/7/2014).
Dibandingkan tahun lalu, ada yang berbeda pada tahun ini. Setiap warga yang hendak berwisata ke Pantai Batu Lamampu harus membayar uang karcis masuk Rp3.000. "Pungutan karcis masuk ini dilakukan Karang Taruna Tanjung Karang," kata Bravo salah seorang warga.
Kendaraan juga dibatasi ruang geraknya. Jika sebelumnya sepeda motor bebas masuk hingga ke areal tempat wisata, kini kendaraan roda dua harus diparkir di sepanjang jalan.
Sumber : tribunnews.com
#Pariwisata