Jembatan Sebatik Rusak, Warga Minta Pemkab Melek
NUNUKAN - Ambruknya beberapa tiang jembatan Pelabuhan Sei Nyamuk, Kecamatan Sebatik, membuat warga merasa was-was menyeberangi jembatan itu. Seperti diungkapkan Djamal (36) warga Sei Nyamuk yang berprofesi tukang ojek. Ia meminta Pemkab Nunukan maupun Pemerintah Pusat membuka mata memperhatikan keluhan masyarakat terkait ambruknya beberapa tiang itu.
“Kami hidupnya dari jembatan ini pak, karena setiap hari kita lalui untuk bekerja. Tapi melihat rusaknya beberapa tiang jembatan, kami jadi takut,” keluhnya. Ia dan warga lain tidak berani melewati jembatan terkait lantaran kondisnya yang sangat rawan.
Warga tidak berani mengambil risiko lebih jauh dan memilih menghindar. Padahal jembatan itu akses infrastruktur yang sangat penting. “Nanti pas kita lewat langsung runtuh. Karena itu, tolonglah pak Bupati, dengarkan aspirasi kami,” ujarnya kepada Koran Kaltim, kemarin.
Mendengar keluhan ini, Anggota Komisi V DPR RI, Hetifah yang kebetulan menyambangi Pulau Sebatik, melihat secara dekat keluhan masyarakat. Hetifah berjanji kepada warga akan mengkonfirmasi ke Pemkab Nunukan dalam hal ini Dinas Perhubungan Nunukan dan Dinas Pekerjaan Umum. Ia juga heran kenapa aspirasi warga seolah tak pernah digubris pemerintah.
“Nanti kita coba bincang-bincang dengan Bupati Nunukan Basri, maupun Wakil Bupati Asmah Gani terkait permasalahan ini. Semoga ada jalan keluar yang bisa dirasakan warga kita,”ujarnya. Melihat kunjungan wakil rakyat yang duduk di senayan, warga Sebatik begitu antusias menyampaikan seluruh unek-uneknya.
Seperti disampaikan Samsuddin warga Sebatik Timur. Ia meminta agar kepengurusan dokumen lintas batas laut di Sebatik dapat dijalankan kembali. Sebab sebagian warga mengaku tak dapat membeli kebutuhan pokok di Malaysia akibat larangan transportasi laut ke Sabah, Tawau, Malaysia. “Kami sangat memohon kepada ibu Hetifah agar aspirasi kami ini juga disampaikan kepada pak presiden dan pak gubernur, agar kami bisa menghidupi anak-anak kami lagi bu,” harapnya.(dia413)
Sumber : KoranKaltim.com
“Kami hidupnya dari jembatan ini pak, karena setiap hari kita lalui untuk bekerja. Tapi melihat rusaknya beberapa tiang jembatan, kami jadi takut,” keluhnya. Ia dan warga lain tidak berani melewati jembatan terkait lantaran kondisnya yang sangat rawan.
Warga tidak berani mengambil risiko lebih jauh dan memilih menghindar. Padahal jembatan itu akses infrastruktur yang sangat penting. “Nanti pas kita lewat langsung runtuh. Karena itu, tolonglah pak Bupati, dengarkan aspirasi kami,” ujarnya kepada Koran Kaltim, kemarin.
Mendengar keluhan ini, Anggota Komisi V DPR RI, Hetifah yang kebetulan menyambangi Pulau Sebatik, melihat secara dekat keluhan masyarakat. Hetifah berjanji kepada warga akan mengkonfirmasi ke Pemkab Nunukan dalam hal ini Dinas Perhubungan Nunukan dan Dinas Pekerjaan Umum. Ia juga heran kenapa aspirasi warga seolah tak pernah digubris pemerintah.
“Nanti kita coba bincang-bincang dengan Bupati Nunukan Basri, maupun Wakil Bupati Asmah Gani terkait permasalahan ini. Semoga ada jalan keluar yang bisa dirasakan warga kita,”ujarnya. Melihat kunjungan wakil rakyat yang duduk di senayan, warga Sebatik begitu antusias menyampaikan seluruh unek-uneknya.
Seperti disampaikan Samsuddin warga Sebatik Timur. Ia meminta agar kepengurusan dokumen lintas batas laut di Sebatik dapat dijalankan kembali. Sebab sebagian warga mengaku tak dapat membeli kebutuhan pokok di Malaysia akibat larangan transportasi laut ke Sabah, Tawau, Malaysia. “Kami sangat memohon kepada ibu Hetifah agar aspirasi kami ini juga disampaikan kepada pak presiden dan pak gubernur, agar kami bisa menghidupi anak-anak kami lagi bu,” harapnya.(dia413)
Sumber : KoranKaltim.com