Properti Dan Perikanan Paling Menjanjikan Di Sebatik
Nunukan,- Investasi pada sektor properti dan perikanan di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara paling menjanjikan di wilayah ini.
Pengusaha lokal Pulau Sebatik yang telah sukses, H Herman, di Sebatik, Nunukan, oleh wartawan media ini pada hari Sabtu pekan lalu menegaskan bahwa, kedua sektor ini juga yang paling mendesak untuk dikembangkan di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia yakni Menyangkut sektor properti, pertokoan dan rumah sewa serta hotel sangat layak dikembangkan di wilayah itu guna menarik minat warga negara Malaysia yang berada di Sabah untuk berkunjung di Pulau Sebatik, jelasnya.
Kemudian mengenai sektor perikanan laut, selama nelayan Pulau Sebatik semuanya memasarkan hasil tangkapannya di Tawau malaysia akibat kebutuhan es masyarakat nelayan kurang memadai dan tempat pelelangan ikan, jadi “Selama ini pansa pasar hasil perikanan laut nelayan Sebatik kan masih di Tawau (Malaysia).
Jadi saya berharap adanya investor untuk membangun sarana yang dibutuhkan masyarakat kuhussnya nelayan, seperti cold storage supaya ikan hasil tangkapan nelayan Sebatik tidak lagi dibawa ke Tawau tetapi pengusaha Malaysia yang datang ke Pulau Sebatik ini, ujar H Herman yang lebih dikenal dikalangan masyarakat Pulau Sebatik dengan sebutan H Andeng.
“Kalau saya mengamati kondisi sekarang ini supaya bisa meningkatkan pembangunan di Pulau Sebatik yang lebih penting dimekarkan dulu menjadi daerah otonomi baru (DOB), karna sepanjang Pulau Sebatik masih berstatus kecamatan masih sangat sulit untuk mengembangkan pembangunan di pulau yang berbatasan dengan Malaysia ini, Kata dia.
Andeng juga menyanggah, kalau adanya isu yang berkembang bahwa ikan hasil tangkapan nelayan Sebatik di jual ke Tawau karena tidak ada pengusaha lokal yang berminat menampungnya, Ia mengatakan, bukan tidak ada pengusaha lokal yang berminat tetapi pertimbangan ketersediaan listrik yang belum memadai di pulau ini, “bahkan banyak pengusaha disini yang mau menampung ikan hasil laut cuma sarananya tidak mendukung seperti listrik dan cold storage,” sebut dia.
Soal sektor properti seperti ruko sangat layak dikembangkan di Pulau Sebatik karena beberapa pertokoan dan perumahan yang telah saya bangun sangat dimin ati masyarakat setempat, kata dia.
H.Andeng juga menegaskan bahwa, Pulau Sebatik tidak bisa dipandang sebelah mata karena berada di wilayah perbatasan antar negara dimana beberapa warga Sebatik yang memiliki rumah tinggal di Tawau, Salah satu untuk menarik warga Malaysia untuk bertempat tinggal di Sebatik dengan menyediakan perumahan atau ruko, tutupnya. (*Ab/Sk)
Sumber : GerakanAktif
Pengusaha lokal Pulau Sebatik yang telah sukses, H Herman, di Sebatik, Nunukan, oleh wartawan media ini pada hari Sabtu pekan lalu menegaskan bahwa, kedua sektor ini juga yang paling mendesak untuk dikembangkan di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia yakni Menyangkut sektor properti, pertokoan dan rumah sewa serta hotel sangat layak dikembangkan di wilayah itu guna menarik minat warga negara Malaysia yang berada di Sabah untuk berkunjung di Pulau Sebatik, jelasnya.
Kemudian mengenai sektor perikanan laut, selama nelayan Pulau Sebatik semuanya memasarkan hasil tangkapannya di Tawau malaysia akibat kebutuhan es masyarakat nelayan kurang memadai dan tempat pelelangan ikan, jadi “Selama ini pansa pasar hasil perikanan laut nelayan Sebatik kan masih di Tawau (Malaysia).
Jadi saya berharap adanya investor untuk membangun sarana yang dibutuhkan masyarakat kuhussnya nelayan, seperti cold storage supaya ikan hasil tangkapan nelayan Sebatik tidak lagi dibawa ke Tawau tetapi pengusaha Malaysia yang datang ke Pulau Sebatik ini, ujar H Herman yang lebih dikenal dikalangan masyarakat Pulau Sebatik dengan sebutan H Andeng.
“Kalau saya mengamati kondisi sekarang ini supaya bisa meningkatkan pembangunan di Pulau Sebatik yang lebih penting dimekarkan dulu menjadi daerah otonomi baru (DOB), karna sepanjang Pulau Sebatik masih berstatus kecamatan masih sangat sulit untuk mengembangkan pembangunan di pulau yang berbatasan dengan Malaysia ini, Kata dia.
Andeng juga menyanggah, kalau adanya isu yang berkembang bahwa ikan hasil tangkapan nelayan Sebatik di jual ke Tawau karena tidak ada pengusaha lokal yang berminat menampungnya, Ia mengatakan, bukan tidak ada pengusaha lokal yang berminat tetapi pertimbangan ketersediaan listrik yang belum memadai di pulau ini, “bahkan banyak pengusaha disini yang mau menampung ikan hasil laut cuma sarananya tidak mendukung seperti listrik dan cold storage,” sebut dia.
Soal sektor properti seperti ruko sangat layak dikembangkan di Pulau Sebatik karena beberapa pertokoan dan perumahan yang telah saya bangun sangat dimin ati masyarakat setempat, kata dia.
H.Andeng juga menegaskan bahwa, Pulau Sebatik tidak bisa dipandang sebelah mata karena berada di wilayah perbatasan antar negara dimana beberapa warga Sebatik yang memiliki rumah tinggal di Tawau, Salah satu untuk menarik warga Malaysia untuk bertempat tinggal di Sebatik dengan menyediakan perumahan atau ruko, tutupnya. (*Ab/Sk)
Sumber : GerakanAktif