BBM Sulit Didapatkan di Perbatasan Pulau Sebatik
KBRN, Nunukan : Masyarakat yang ada di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia di Pulau Sebatik Kabupaten Nunukan Kalimantan Timur (Kaltim) kesulitan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM).
"Untuk mengantisipasi dan memenuhi kebutuhannya sehari-hari, terpaksa membeli BBM di Tawau Malaysia," kata seorang warga Ajikuning Kecamatan Sebatik Utara Kabupaten Nunukan, Sannari, di Sebatik, Senin (26/5).
"Bensin yang kita pakai untuk kendaraan maupun untuk kebutuhan nelayan, semuanya dibeli dari Tawau Malaysia," katanya.
Sannari mengatakan sulitnya mendapatkan BBM disebabkan kurangnya suplai BBM dari pemerintah Indonesia untuk wilayah perbatasan ini.
"Sehingga hampir setiap hari, apabila ada jatah BBM di pompa bensin, masyarakat antri sampai kiloan meter. Ini membuktikan, bahwa ketersediaan BBM di wilayah perbatasan sangat kurang," tambahnya.
Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perbatasan adalah dengan membeli bensin dari Tawau Malaysia.
"Lihat saja BBM yang dijual eceran, semuanya bensin dari Malaysia," kata Sannari.
Salah seorang penjual bensin eceran di Sei Nyamuk Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Hamidah, Senin (28/5) membenarkan bensin yang dijual di depan rumahnya adalah bensin yang dibeli dari Malaysia. Harga bensin di Tawau sebesar RM 1,70 atau setara Rp 5.100/liter.
"Saya beli di Tawau (Malaysia) seharga 1,70 ringgit kemudian saya jual disini seharga Rp 7.000," ujarnya. (WDA/ant)
Sumber : RRI.co.id
"Untuk mengantisipasi dan memenuhi kebutuhannya sehari-hari, terpaksa membeli BBM di Tawau Malaysia," kata seorang warga Ajikuning Kecamatan Sebatik Utara Kabupaten Nunukan, Sannari, di Sebatik, Senin (26/5).
"Bensin yang kita pakai untuk kendaraan maupun untuk kebutuhan nelayan, semuanya dibeli dari Tawau Malaysia," katanya.
Sannari mengatakan sulitnya mendapatkan BBM disebabkan kurangnya suplai BBM dari pemerintah Indonesia untuk wilayah perbatasan ini.
"Sehingga hampir setiap hari, apabila ada jatah BBM di pompa bensin, masyarakat antri sampai kiloan meter. Ini membuktikan, bahwa ketersediaan BBM di wilayah perbatasan sangat kurang," tambahnya.
Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat perbatasan adalah dengan membeli bensin dari Tawau Malaysia.
"Lihat saja BBM yang dijual eceran, semuanya bensin dari Malaysia," kata Sannari.
Salah seorang penjual bensin eceran di Sei Nyamuk Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Hamidah, Senin (28/5) membenarkan bensin yang dijual di depan rumahnya adalah bensin yang dibeli dari Malaysia. Harga bensin di Tawau sebesar RM 1,70 atau setara Rp 5.100/liter.
"Saya beli di Tawau (Malaysia) seharga 1,70 ringgit kemudian saya jual disini seharga Rp 7.000," ujarnya. (WDA/ant)
Sumber : RRI.co.id