Ribuan Warga Sebatik Siap Kibarkan Bendera Merah Putih

Gelora Nasionalisme dari Perbatasan, Ribuan Warga Sebatik Siap Kibarkan Bendera Merah Putih

Ribuan Warga Sebatik Siap Kibarkan Bendera Merah Putih

Warga Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara menggelar upacara dengan mengenakan pakaian adat. 

Nasionalisme menggelora di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia.

Berhadapan langsung dengan Kota Tawau, Negara Bagian Sabah, Malaysia, sedikitnya 1.478 warga Sebatik dan sekitarnya siap mengibarkan bendera Merah Putih.

Aksi ini akan dicatat Museum Rekor Indonesia (Muri) sebagai pasukan pengibar bendera terbanyak di Indonesia.

Persis berhadapan dengan Kota Tawau, Negara Bagian Sabah, Malaysia, peringatan Hari Ulang Tahun ke‑72 Kemerdekaan RI di Pulau Sebatik, Kamis (17/8/2017) mendatang akan diwarnai pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI).

Sebanyak 1.478 orang terlibat sebagai pengibar bendera Merah Putih dan tercatat sebagai pengibar bendera terbanyak di Indonesia.

“Kategorinya paskibra terbanyak. Bukan bendera terbanyak,” ujar Agus Salim, Ketua Panitia Gebyar Aku Cinta Indonesia kepada Tribun Kaltim.

Ia mengemukakan, 1.478 warga Pulau Sebatik akan mengibarkan bendera Merah Putih di 79 tiang bendera.

Sebanyak 40 tiang berada di jembatan Pos TNI Angkatan Laut Sungai Pancang dan 36 tiang berada di jembatan Pelabuhan Batu, Sungai Pancang.

“Kami juga memanfaatkan tiang lampu yang ada di jembatan sebagai tiang bendera,” katanya.

Selain itu satu tiang bendera di Kapal Republik Indonesia yang berada di ujung jembatan Pos TNI AL Sungai Pancang dan satu tiang bendera di Kapal Republik Indonesia yang berada di ujung jembatan Pelabuhan Batu, Sungai Pancang.

Satu tiang bendera utama akan berdiri di atas ponton yang berada di antara jembatan Pos Angkatan Laut Sungai Pancang dan jembatan Pelabuhan Batu, Sungai Pancang.

Agus menjelaskan, tiang bendera utama di atas ponton akan melibatkan 17 pasukan, 8 pasukan dan 45 pasukan untuk mengibarkan bendera Merah Putih.

Mereka mengenakan setelan seragam putih putih, seperti pasukan pengibar bendera pada umumnya.

Untuk mengibarkan bendera Merah Putih di 40 tiang bendera yang berada di jembatan Pos Angkatan Laut Sungai Pancang, setiap tiangnya melibatkan 17 orang dalam satu pasukan pengibar bendera.

Berbeda dengan pasukan pengibar bendera di tiang bendera utama yang berada di atas ponton.

Pengibar bendera di setiap tiang bendera mengenakan seragam sesuai identitas masing‑masing dari unsur pemuda, unsur wanita, unsur organisasi masyarakat, unsur adat maupun unsur agama.

“Kami mengambil contoh, kelompok adat Tidung, mereka memakai pakaian adat Tidung. Tetapi dari 17 orang yang ada di setiap tiang itu, ada tiga orang yang memakai putih‑putih. Mereka yang akan mengibarkan benderanya,” ujarnya sambil menekankan, seragam sesuai identitas ini untuk memunculkan kebhinekaan di perbatasan Republik Indonesia‑Malaysia.

Sedangkan untuk mengibarkan bendera Merah Putih di 36 tiang bendera di jembatan Pelabuhan Batu, Sungai Pancang, setiap tiangnya akan melibatkan 20 pasukan pengibar bendera.

“Formasinya 17 orang dari setiap unsur, sedangkan tiga orang merupakan paskibra dengan setelan seragam putih putih, yang akan mengibarkan bendera di setiap tiang,” ujarnya.

Bendera Merah Putih yang dikibarkan di 79 tiang bendera ini berukuran sama 180 x 120 centimeter. Upacara dimulai pukul 08.30, dan mulai pukul 06.00, seluruh pasukan pengibar bendera sudah ada di lokasi.

Untuk pemecahan rekor MURI kategori pasukan pengibar bendera terbanyak pada Upacara HUT ke-72 Kemerdekaan Republik Indonesia di Pulau Sebatik, Panitia Gebyar Aku Cinta Indonesia melakukan persiapan sejak jauh‑jauh hari.

Menurut Agus Salim, persiapan sudah dilakukan sejak Juni dengan merekrut pasukan 17, pasukan 8 dan pasukan 45 untuk mengibarkan bendera Merah Putih di tiang bendera utama di atas ponton.

Paskibra utama direkrut pelajar yang berasal dari SMA di Pulau Sebatik.

Pasukan pengibar bendera pada tiang utama ini mulai dilatih sejak akhir Juni.

“Yang latih teman‑teman dari militer. Setiap hari pagi dan sore mereka dilatih mengibarkan bendera,” ujarnya.

Sementara ribuan orang dari unsur pemuda, wanita, organisasi masyarakat, adat maupun agama yang akan mengibarkan bendera pada 40 tiang bendera yang berada di jembatan Pos Angkatan Laut Sungai Pancang dan 36 tiang bendera di jembatan Pelabuhan Batu, Sungai Pancang mulai dilatih pada awal Agustus ini. 

Sumber : kaltim.tribunnews.com 14082017

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url