Tokoh Pemuda Luncurkan Buku Sebatik For City
KBRN, Nunukan: Harapan masyarakat ditapal batas Pulau Sebatik Perbatasan Indonesia-Malaysia menuju pemekaran daerah otonomi baru terus diteriakkan, bahkan harapan tersebut kini telah dirilis dalam sebuah buku yang berjudul Sebatik For City yang ditulis tokoh Pemuda Sebatik M.Usman Makkulau.
"Salah satu tujuan saya dalam penulisan buku ini adalah ingin mengajak pembaca, supaya mengenal Pulau Sebatik secara utuh, dan dalam isi buku ini kiranya juga dapat memberikan pengetahuan tentang kelebihan dan kekurangan pulau kita, yang ada di Sempadan Malaysia ini. Dan saya yakin kita dapat mencari jalan keluar dari semua persoalan yang terjadi selama ini yang dapat merontokkan jiwa nasionalisme masyarakat perbatasan," ujar M.Usman Makkulau kepada RRI, Senin (9/12/2013) saat ditemui dikediamannya perumahan SDN 001 Sebatik Tengah.
Aktifis Muda visioner ini mengatakan, buku ini mulai dirilis pada bulan Februari tahun 2012, dalam waktu singkat tepat bulan agustus tahun 2013, buku tersebut telah dicetak sebanyak 200 eksampler yang memuat 315 halaman. Sepanjang perjalanan, para tokoh dalam buku ini yang ditemui memberikan komentar tentang segala fenomena ditapal batas harapan dalam upaya percepatan pembangunan ditapal batas harapan ini.
"Dimana para pemimpin kita..? Apakah kami terlalu jauh dari pangkuan ibu pertiwi, sehingga jerit kami tidak terdengar? Atau kami harus menjerit yang lebih kuat lagi untuk membangunkan para wakil rakyat dan para penentu kebijakan, yang melihat kami indah dalam mimpinya..? Saatnya sekarang mereka terbangun dan sadar, bahwa masyarakat anda yang jauh disana, dibagian utara Indonesia, disebuah pulau yang gelap gulita, membutuhkan uluran tangan dari pemerintah. Sehingga mereka tidak lagi menggadaikan nasionalismenya demi sebungkus gula pasir," dikutip dalam bukunya Sebatik For City halaman 133.
Pemuda yang akrab disapa Usman ini mengatakan, dalam waktu dekat, pihaknya akan menggelar launching peluncuran buku karya terbaru ini. Sebelumnya ia juga telah merilis 5 buku yang menceritakan biografi dan cerita-cerita fiksi. (Wahyu Angkasawan/AKS)
Sumber : RRI.co.id
"Salah satu tujuan saya dalam penulisan buku ini adalah ingin mengajak pembaca, supaya mengenal Pulau Sebatik secara utuh, dan dalam isi buku ini kiranya juga dapat memberikan pengetahuan tentang kelebihan dan kekurangan pulau kita, yang ada di Sempadan Malaysia ini. Dan saya yakin kita dapat mencari jalan keluar dari semua persoalan yang terjadi selama ini yang dapat merontokkan jiwa nasionalisme masyarakat perbatasan," ujar M.Usman Makkulau kepada RRI, Senin (9/12/2013) saat ditemui dikediamannya perumahan SDN 001 Sebatik Tengah.
Aktifis Muda visioner ini mengatakan, buku ini mulai dirilis pada bulan Februari tahun 2012, dalam waktu singkat tepat bulan agustus tahun 2013, buku tersebut telah dicetak sebanyak 200 eksampler yang memuat 315 halaman. Sepanjang perjalanan, para tokoh dalam buku ini yang ditemui memberikan komentar tentang segala fenomena ditapal batas harapan dalam upaya percepatan pembangunan ditapal batas harapan ini.
"Dimana para pemimpin kita..? Apakah kami terlalu jauh dari pangkuan ibu pertiwi, sehingga jerit kami tidak terdengar? Atau kami harus menjerit yang lebih kuat lagi untuk membangunkan para wakil rakyat dan para penentu kebijakan, yang melihat kami indah dalam mimpinya..? Saatnya sekarang mereka terbangun dan sadar, bahwa masyarakat anda yang jauh disana, dibagian utara Indonesia, disebuah pulau yang gelap gulita, membutuhkan uluran tangan dari pemerintah. Sehingga mereka tidak lagi menggadaikan nasionalismenya demi sebungkus gula pasir," dikutip dalam bukunya Sebatik For City halaman 133.
Pemuda yang akrab disapa Usman ini mengatakan, dalam waktu dekat, pihaknya akan menggelar launching peluncuran buku karya terbaru ini. Sebelumnya ia juga telah merilis 5 buku yang menceritakan biografi dan cerita-cerita fiksi. (Wahyu Angkasawan/AKS)
Sumber : RRI.co.id
Posting Komentar