"Pesertanya umumnya rata-rata dari Ikatan Remaja Masjid. Ada juga yang umum," kata Dewan Kehormatan Ikatan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Nunukan Palu Sulawesi Tengah Hamzah Siji, melalui telepon seluler, Selasa (15/7/2014) pagi.
Hamzah menceritakan, sekitar pukul 22.00, pawai obor dilepas Camat Sebatik Timur yang didampingi tokoh masyarakat setempat Haji Herman, tepat di depan Supermarket Kebalen Jaya sebagai titik start.
Selanjutnya, pada kegiatan yang terlaksana atas partisipasi masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Nunukan itu, para peserta melintasi rute Sungai Nyamuk menuju Sungai Pancang dan kembali pada jalur yang sama. "Mereka berjalan kaki membawa obor," ujarnya.
Tak hanya membawa obor, Hamzah menggambarkan, pada kegiatan itu para peserta ada yang membawa kapal mini yang dipikul beramai-ramai.
"Ada Al-Quran yang ditulis 2,4 meter. Kemudian ada keranda mayat. Ada yel-yel tentang Palestina, spanduk tentang Palestina," ujarnya.
Masyarakatpun sangat antusias menyambut gelaran itu. "Antusiasme masyarakat sangat luar biasa. Sepanjang jalan masyarakat keluar rumah. Hampir semua masyarakat keluar rumah berkumpul kalau acara pawai obor," ujarnya.
Kegiatan yang digelar warga di perbatasan Republik Indonesia-Malaysia ini sudah menjadi kegiatan rutin Ikatan Pelajar Mahasiswa Kabupaten Nunukan Palu, Sulawesi Tengah selama enam tahun belakangan ini.
"Pawai obor ini yang keenam yang dilaksanakan teman-teman dari Palu. Ini agenda rutin teman-teman Palu setiap tahunnya," ujarnya.
Kegiatan tersebut diakhiri dengan ceramah tentang Nuzulul Qur'an sekaligus doa untuk warga di Palestina.
"Kita harapkan dari kegiatan seperti ini masyarakat lebih mendalami tentang Nuzulul Qur'an, kemudian dari kegiatan ini dapat mempererat tali persaudaran masyarakat perbatasan dan mempererat tali persaudaraan selama Ramadhan," ujarnya.
Sumber : TribunNews
#Religi
