Ke Kinabalu, Mendikbud Mampir di Sebatik

Ke Kinabalu, Mendikbud Mampir di Sebatik
MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhammad Nuh dijadwalkan berkunjung ke Nunukan, Sabtu (21/12) ini. Kunjungan orang nomor satu di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) itu akan dimanfaatkan Dinas Pendidikan (Disdik) Nunukan untuk meminta dukungan penuh terkait program pendidikan di perbatasan.

Sekretaris Disdik Nunukan Drs Hasmuni mengatakan, Mendikbud diperkirakan tidak berlama-lama di Nunukan. Sebab, Mendikbud memiliki agenda utama yakni meresmikan sebuah sekolah bagi anak-anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Kota Kinabalu (KK) Sabah, Malaysia.

“Kemungkinan hanya dua atau tiga jam disini (Nunukan, Red). Tapi jadwalnya masih tentatif. Ada wacana beliau akan turun ke Sebatik,” terangnya.

Kunjungan ke Sebatik lanjut Hasmuni, diperkirakan bakal difokuskan ke sekolah-sekolah yang didiami anak-anak TKI. Mendikbud dikabarkan ingin melihat langsung kondisi sekolah tempat dimana banyak anak TKI mengenyam pendidikan.

Selain itu kata Hasmuni, Disdik Nunukan juga telah menyiapkan beberapa catatan yang akan secara khusus disampaikan kepada Mendikbud. Di antaranya, meminta dukungan Mendikbud terkait program-program pendidikan di perbatasan yang diusulkan ke Kemendikbud RI.

“Kita tidak mungkin bertele-tele dengan waktu pak menteri yang begitu singkat. Kita cuma akan menyampaikan secara garis besarnya saja. Tentu seputar kendala dan kebutuhan pendidikan di perbatasan,” aku Hasmuni.

Dunia pendidikan di Nunukan memang sedikit istimewa dibanding beberapa daerah di Kalimantan Utara (Kaltara). Hal ini merujuk pada letak geografis Nunukan yang berhadapan langsung dengan negara tetangga, Tawau Sabah, Malaysia.

TKI-TKI yang bekerja di berbagai perusahaan besar di Sabah, Malaysia, umumnya memilih menyekolahkan anak-anak mereka di Sebatik, Indonesia. Selain dekat, Sebatik merupakan alternatif utama bagi anak TKI yang ingin melanjutkan pendidikan di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).

Sejatinya, di Tawau Malaysia, saat ini memang sudah ada beberapa sekolah berbasis Indonesia. Namun begitu, anak-anak TKI yang bersekolah di negeri jiran tersebut, hanya bisa mengenyam bangku pendidikan Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menegah Pertama (SMP).

Jika ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA, TKI-TKI di Tawau hanya ada dua pilihan. Menyekolahkan anak mereka di Kota Kinabalu (KK) yang merupakan ibu kota Sabah atau jalur terdekat yakni Sebatik dan Nunukan.

“Bukan hanya soal pendidikan anak TKI saja. Kita akan berbicara soal dunia pendidikan di perbatasan secara garis besar. Peran pemerintah pusat tentu sangat penting dalam turut serta meningkatkan mutu pendidikan di perbatasan,” pungkas Hasmuni. (dra/war/ddq)

Sumber : KaltaraProv.go.id
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url