Lagu Spesial Ully Sigar Untuk Tapal Batas Sebatik
TARAKAN, - Ekspedisi Khatulistiwa 2012 yang sempat melintasi Kepulauan Sebatik telah menginspirasi seniman sekaligus penyanyi Ully Sigar Rosadi untuk menciptakan sebuah lagu.
Lagu yang berjudul `Merah Putih Sepanjang Masa` ini, menurut Ully merupakan seruan untuk menggugah jiwa pendengarnya agar lebih mencintai NKRI, khususnya bagi masyarakat bermukim di wilayah perbatasan yang merupakan teras terdepan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Saya melihat adanya tapal batas di perbatasan Sebatik, sehingga hal ini membuat saya terpikir untuk menciptakan lagu tentang perbatasan,” ujar Ully.
Ditemui di VIP Room Bandara Juata Tarakan, Ully yang juda didaulat sebagai Duta Lingkungan Hidup ini menceritakan lagu tersebut merupakan masterpiece yang khusus akan dipersembahkan pada Malam Renungan Ekpedisi Khatulistiwa 2012 pada Kamis (12/7) hari ini yang bertempat di Kabupaten Malinau. “Ini merupakan lagu nasionalis yang khusus saya ciptakan agar kita lebih mencintai setiap jengkal wilayah NKRI, tak terkecuali hingga tapal batas Negara.” lanjut kakak dari artis Paramitha Rusady ini saat transit menuju Long Bangun Kab. Berau, Selasa (10/07).
Lagu yang berjudul `Merah Putih Sepanjang Masa` ini, menurut Bunda Ully berusaha menggugah jiwa pendengarnya untuk lebih mencintai NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Khususnya bagi masyarakat perbatasan yang mendiami sekaligus menjadi teras terdepan dari negara Republik Indonesia.
Penutupan kegiatan rangkaian ekspedisi khatulistiwa itu sendiri akan dilaksanakan di Long Alango, Kecamatan Bahau Hulu Kabupaten Malinau sebagai desa perbatasan antara negara Indonesia dan Malaysia, dan akan ditandai dengan pemecahan Museum Rekor Indonesia (Muri), yaitu pengibaran 5.000 bendera merah secara serentak putih di perbatasan. (iat/diskominfo tarakan)
Sumber : KaltaraNews
Lagu yang berjudul `Merah Putih Sepanjang Masa` ini, menurut Ully merupakan seruan untuk menggugah jiwa pendengarnya agar lebih mencintai NKRI, khususnya bagi masyarakat bermukim di wilayah perbatasan yang merupakan teras terdepan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Saya melihat adanya tapal batas di perbatasan Sebatik, sehingga hal ini membuat saya terpikir untuk menciptakan lagu tentang perbatasan,” ujar Ully.
Ditemui di VIP Room Bandara Juata Tarakan, Ully yang juda didaulat sebagai Duta Lingkungan Hidup ini menceritakan lagu tersebut merupakan masterpiece yang khusus akan dipersembahkan pada Malam Renungan Ekpedisi Khatulistiwa 2012 pada Kamis (12/7) hari ini yang bertempat di Kabupaten Malinau. “Ini merupakan lagu nasionalis yang khusus saya ciptakan agar kita lebih mencintai setiap jengkal wilayah NKRI, tak terkecuali hingga tapal batas Negara.” lanjut kakak dari artis Paramitha Rusady ini saat transit menuju Long Bangun Kab. Berau, Selasa (10/07).
Lagu yang berjudul `Merah Putih Sepanjang Masa` ini, menurut Bunda Ully berusaha menggugah jiwa pendengarnya untuk lebih mencintai NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia). Khususnya bagi masyarakat perbatasan yang mendiami sekaligus menjadi teras terdepan dari negara Republik Indonesia.
Penutupan kegiatan rangkaian ekspedisi khatulistiwa itu sendiri akan dilaksanakan di Long Alango, Kecamatan Bahau Hulu Kabupaten Malinau sebagai desa perbatasan antara negara Indonesia dan Malaysia, dan akan ditandai dengan pemecahan Museum Rekor Indonesia (Muri), yaitu pengibaran 5.000 bendera merah secara serentak putih di perbatasan. (iat/diskominfo tarakan)
Sumber : KaltaraNews