Silaturahmi Sebatik Serumpun

Silaturahmi Sebatik Serumpun
SEBATIK, - Membahas soal wilayah perbatasan, seringkali kita merasa miris ketika dihadirkan kabar yang soal-soal konflik, soal kesenjangan, minimnya infrastruktur dan sebagainya, tapi kadang lupa bahwa di perbatasan juga ada satu kehidupan masyarakat sebagai kelompok sosial yang menarik untuk diketahui, bahwa masyarakat di perbatasan tidak melulu larut dalam realitas dan satu keadaan yang cenderung termarginalkan.

Satu hal yang sangat menarik bisa dilihat diperbatasan Sebatik, satu pulau yang terbagi untuk dua Negara Indonesia Malaysia di ujung Pulau Kalimantan Timur, nyatanya kehidupan dan aktifitas masyarakat di Sebatik sungguh bisa menjadi contoh bagi masyarakat lain yang juga tinggal berbatasan dengan daerah tetangga.

Sebagai warga dari satu Pulau yang berbeda Negara, mereka menyadari bahwa menjaga kerukunan antar warga Pulau menjadi sebuah harmonisasi yang perlu dipupuk dan dipelihara.

Kali ini warga Malaysia yang ada di Sebatik Malaysia yang terhimpun dalam perkumpulan "SEBATIK SERUMPUN" mengunjungi tetangganya yaitu Warga Sebatik Indonesia.

Dengan mengendarai sepeda motor sebanyak 64 orang dari Perkumpulan Sebatik Serumpun beramai-ramai mengunjungi Pondok Pesantren Mutiara Bangsa yang dikenal sebagai pesantren anak TKI. Dalam kunjungan itu selain silaturrahmi menjalin dalam rangka menjalin hubungan kekerabatan sebagai keluarga sepulau juga melakukan kegiatan amal dan kerja bakti membersihkan pekarangan pesantren.

"Kedatangan saudara-saudara kita dari Sebatik Malaysia selain silaturrahim, juga melakukan kerja bhakti memberikan santunan ke Yayasan Ukhuwah Islamiyah Sebatik, tempat menampung Anak Yatim Piatu," ujar Riswadi, S.Hi selaku pengurus Pesantren Mutiara Bangsa, yang disambut anggukan oleh Khairuddin, Ketua rombongan dari Perkumpulan Sebatik Serumpun. “Santunan itu merupakan hasil dari sumbangan anggota perkumpulan,” tambah Khairuddin.

Selain kegiatan saling berkunjung antara warga dua Negara di satu Pulau, di Sebatik juga ada satu kegiatan rutin warga berupa kegiatan Dzikir yang rutin dilaksanakan setiap dua kali dalam satu bulan oleh Majelis Dzikir Al-Inabah, dan dilaksanakan di hampir di seluruh masjid yang ada di Perbatasan.

"Kami pindah-pindah dari masjid yang satu ke masjid yang lain," ujar pengurus Majelis Dzikir  H. Abdul Sani, S.Ag seraya menambahkan bahwa kegiatan yang sudah berlangsung selama satu tahun ini selalu ramai dihadiri para jama’ah. Selain itu kegiatan ini juga tidak hanya diikuti oleh jama’ah yang merupakan warga masyarakat Sebatik saja tetapi juga oleh kalangan pemerintah dan aparat keamanan yang ditugaskan untuk menjaga teritorial bangsa ini.

Dalam Dzikir Akbar kegiatan ini juga menghadirkan muballig nasional seperti H. Muh. Arifin Ilham dan Habib Muhammad Al-Haddar. (kam/kal1)

Sumber : KaltaraNews

Sebatik Terkait

DOB Kota Sebatik