Tugu Perbatasan Garuda Perkasa 'NKRI HARGA MATI'

Tugu Perbatasan Garuda Perkasa NKRI HARGA MATI
KKN Tematik Pulau Sebatik Desa Seberang Kecamatan Sebatik Utara kerja sama Universitas Hasanuddin dan  Badan Narkotika Nasional-. Berawal dari penyusunan program kerja desa yakni bakti sosial, dalam sebuah observasi langsung yang dilakukan oleh para peserta KKN Tematik tepatnya posko dua  pada  hari pertama   (Rabu, 21 November 2012)  di Desa Seberang Kecamatan Sebatik Utara, lokasi mereka ditempatkan. Ada yang mencuri perhatian mereka yaitu sebuah tugu yang berdiri di sebuah lokasi yang konon merupakan dataran tertinggi yang ada di Pulau Sebatik tersebut, yakni Tugu Perbatasan Garuda Perkasa. Bukan hanya arsitektur tugu yang kemudian mencuri rasa ingin tahu dan keinginan besar untuk memberikan perawatan pada sejumlah kerusakan – kerusakan kecil pada tugu tersebut, melainkan ada sebuah semboyan yang melekat dan mengikat tugu berbentuk Bumi yang diatasnya menancap Sang Garuda sambil menggigit selembar bendera Merah Putih dengan kokoh dan perkasanya. Semboyan itu berbunyi “NKRI Harga Mati”. Sebuah tugu dengan semboyan khas yang sekiranya sangat pas berdiri disana, semboyan yang seyogyanya mampu memupuk kembali semangat nasionalisme dan cinta tanah air warga negara Indonesia di daerah perbatasan.

Tugu Perbatasan Garuda Perkasa dikerjakan dalam waktu yang terbilang singkat. Dimulai pegerjaannya pada bulan Juni tahun 2012 atas inisiatif warga Sebatik sebagai ciri khas dari Pulau Sebatik dan berakhir pada tanggal 15 Agustus 2012. Tugu tersebut kemudian diresmikan pada tanggal 17 Agustus 2012 yang bertepatan dengan perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia dalam sebuah upacara singkat pengibaran Sang Saka Merah Putih. Perampungan pengerjaan tugu yang jatuh pada HUT RI tersebut merupakan sebuah kado ulang  tahun yang sangat momental bagi warga Sebatik sendiri, dan tentunya bermakna besar bagi eksistensi Ibu Pertiwi di daerah yang merupakan garis terdepan Indonesia - Malaysia.

Lokasi  yang  dipilih  untuk pembangunan  tugu  pun terbilang sangat strategis karena merupakan daerah puncak sehingga cukup melintasi Jalan Sultan Hasanuddin Desa Seberang Kecamatan Sebatik Utara, maka dengan mudah kita akan melihat tugu yang berdiri perkasa tersebut. Tugu ini setiap sore hari menjelang magrib selalu ramai dikunjungi oleh muda – mudi disana, karena selain dapat menikmati aristektur tugu yang mempesona serta makna yang melekat pada tugu tersebut, mereka juga dapat memandangi Sebatik yang begitu asri dari atas dengan duduk – duduk disekitaran Kafe Puncak yang berada disamping tugu.

Dengan umur tugu yang masih beberapa bulan tersebut sudah terdapat beberapa kerusakan, misalnya saja, pagar besi yang mengitari tugu mulai berkarat serta cat pada tugu yang mulai memudar. Selain itu, patung bendera merah putih yang berada pada mulut Garuda juga mulai kotor. Jika hanya menjadi daya tarik untuk dikunjungi semata sementara kondisi tugu tidak diperhatikan, maka dapat dipastikan keadaannya dalam beberapa waktu kedepan akan semakin tak terurusi, bahkan bukan tidak mungkin hanya akan tertinggal menjadi bangunan tak bermakna apa – apa. Olehnya itu, semangat peserta KKN tematik sebatik posko dua untuk melakukan perawatan pada tugu muncul, selain itu keinginan besar untuk menambahkan properti tertentu demi menambah keindahan tugu serta menambah pengamanannya pun turut pula dalam pemikiran para peserta KKN posko dua seumpamanya saja waktu dan dana memungkinkan. Hal ini selain untuk memperbaiki kerusakan – kerusakan yang mulai bermunculan, juga untuk mengajak warga sekitar untuk bersama – sama menjaga bangunan tugu yang merupakan aset Sebatik khususnya Sebatik Utara, dan aset bangsa pada umumnya.

Nirwan
Peserta KKN Tematik Pulau Sebatik UNHAS kerja sama BNN
melaporkan dari Pulau Sebatik, Kalimantan Timur

Sumber : Nirwan-Klaners.Blogspot.com

Sebatik Terkait

DOB Kota Sebatik