Tugu Perbatasan Garuda Perkasa dikerjakan dalam waktu yang terbilang singkat. Dimulai pegerjaannya pada bulan Juni tahun 2012 atas inisiatif warga Sebatik sebagai ciri khas dari Pulau Sebatik dan berakhir pada tanggal 15 Agustus 2012. Tugu tersebut kemudian diresmikan pada tanggal 17 Agustus 2012 yang bertepatan dengan perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia dalam sebuah upacara singkat pengibaran Sang Saka Merah Putih. Perampungan pengerjaan tugu yang jatuh pada HUT RI tersebut merupakan sebuah kado ulang tahun yang sangat momental bagi warga Sebatik sendiri, dan tentunya bermakna besar bagi eksistensi Ibu Pertiwi di daerah yang merupakan garis terdepan Indonesia - Malaysia.
Lokasi yang dipilih untuk pembangunan tugu pun terbilang sangat strategis karena merupakan daerah puncak sehingga cukup melintasi Jalan Sultan Hasanuddin Desa Seberang Kecamatan Sebatik Utara, maka dengan mudah kita akan melihat tugu yang berdiri perkasa tersebut. Tugu ini setiap sore hari menjelang magrib selalu ramai dikunjungi oleh muda – mudi disana, karena selain dapat menikmati aristektur tugu yang mempesona serta makna yang melekat pada tugu tersebut, mereka juga dapat memandangi Sebatik yang begitu asri dari atas dengan duduk – duduk disekitaran Kafe Puncak yang berada disamping tugu.
Dengan umur tugu yang masih beberapa bulan tersebut sudah terdapat beberapa kerusakan, misalnya saja, pagar besi yang mengitari tugu mulai berkarat serta cat pada tugu yang mulai memudar. Selain itu, patung bendera merah putih yang berada pada mulut Garuda juga mulai kotor. Jika hanya menjadi daya tarik untuk dikunjungi semata sementara kondisi tugu tidak diperhatikan, maka dapat dipastikan keadaannya dalam beberapa waktu kedepan akan semakin tak terurusi, bahkan bukan tidak mungkin hanya akan tertinggal menjadi bangunan tak bermakna apa – apa. Olehnya itu, semangat peserta KKN tematik sebatik posko dua untuk melakukan perawatan pada tugu muncul, selain itu keinginan besar untuk menambahkan properti tertentu demi menambah keindahan tugu serta menambah pengamanannya pun turut pula dalam pemikiran para peserta KKN posko dua seumpamanya saja waktu dan dana memungkinkan. Hal ini selain untuk memperbaiki kerusakan – kerusakan yang mulai bermunculan, juga untuk mengajak warga sekitar untuk bersama – sama menjaga bangunan tugu yang merupakan aset Sebatik khususnya Sebatik Utara, dan aset bangsa pada umumnya.
Nirwan
Peserta KKN Tematik Pulau Sebatik UNHAS kerja sama BNN
melaporkan dari Pulau Sebatik, Kalimantan Timur
Sumber : Nirwan-Klaners.Blogspot.com
#Kebangsaan
#sebatikutara
#seberang